Sistem Penyimpanan Arsip yang Baik
Sistem
Penyimpanan Arsip yang Baik - Kata arsip dalam bahasa
Indonesia diserap dari bahasa Belanda archief yang
secara etimologi berasal dari bahasa Yunani archium yang
artinya peti tempat untuk menyimpan sesuatu.
Pengertian arsip awalnya
menunjukkan tempat atau ruang penyimpanan arsip, namun saat ini pengertian
arsip lebih cenderung sebagai catatan atau surat yang memiliki nilai kegunaan
yang perlu untuk disimpan dengan sistem kearsipan.
Sedangkan dalam bahasa Latin,
kata arsip disebut felum (bundle) yang berarti benang atau tali. Kala itu
benang atau tali digunakan untuk mengikat kumpulan lembaran tulisan atau
catatan agar ringkas dan mudah dicari jika diperlukan.
Bagaimanakah sistem penyimpanan
arsip yang baik itu? Dan apa saja peralatan, tata cara, dan prosedur
penyimpanan arsip yang baik? Berikut ini adalah sistem penyimpanan arsip yang
baik.
Baca Juga Cara Menyimpan Uang Yang Menguntungkan
Peralatan Penyimpanan Arsip
1.Map
Arsip/ Folder
Adalah lipatan kertas/
plastik tebal untuk menyimpanan arsip. Macam-macam map arsip/ folder meliputi :
a. Stofmap folio (map
berdaun)
b. Snelhechter (map
berpenjepit)
c. Brief Ordner (map besar
berpenjepit)
d. Portapel (map bertali)
e. Hanging Folder (map
gantung)
2. Sekat
Petunjuk/ Guide
Adalah alat yang terbuat
dari karton/ plastik tebal yang berfungsi sebagai penunjuk, pembatas atau
penyangga deretan folder.
3. Almari
Arsip/ Filing Cabinet
Adalah alat yang digunakan
untuk menyimpan arsip dalam bentuk lemari yang terbuat dari kayu, alumunium atau
besi baja tahan karat/api.
4. Rak Arsip
Adalah alamari tanpa daun
pintu atau dinding pembatas untuk menyimpan arsip yang terlebih dahulu
dimasukkan dalam ordner atau kotak arsip.
5. Kotak/
Almari Kartu/ Card Cabinet
Adalah alat yang digunakan
untuk menyimpan kartu kendali, kartu indeks dan kartu-kartu lain yang
penyimpanannya tidak boleh sembarangan agar mudah untuk ditemukan kembali.
6. Berkas
Peringatan/ Tickler File
Adalah alat yang digunakan
untuk menyimpan arsip/ kartu-kartu yang memiliki tanggal jatuh tempo.
7. Kotak
Arsip/ File Box
Adalah alat yang digunakan
untuk menyimpan arsip yang terlebih dahulu dimasukkan ke dalam folder/ map
arsip.
8. Rak Sortir
Adalah alat yang digunakan
untuk memisah-misahkan surat yang diterima, diproses, dikirimkan atau untuk
menggolong-golongkan arsip sebelum disimpan.
Tata Cara Penyimpanan Arsip yang Baik
1. Horizontal Filing (Flat
Filing)
Penyimpanan
arsip dengan cara arsip dimasukkan dalam stofmap atau snelhechter kemudian
ditumpuk ke atas dalam alamari arsip (disusun secara mendatar/ horizontal dari
bawah ke atas).
2. Vertikal Filing
Penyimpanan
arsip dengan cara arsip dimasukkan dalam folder/ map arsip kemudian diletakkan
berdiri/ tegak memanjang (sisi panjang arsip sejajar dengan lipatan folder/
map) dan disusun berurutan dari depan ke belakang.
3. Lateral Filling
Penyimpanan
arsip dengan cara arsip dimasukkan dalam snelhechter atau brief ordner kemudian
diletakkan berdiri dengan punggung di depan.
Prosedur Penyimpanan Arsip
1. Meneliti dulu tanda pada lembar
disposisi apakah surat tersebut sudah boleh untuk disimpan ( meneliti tanda
pelepas surat/ release mark ).
Tanda pelepas surat biasanya berupa disposisi dep.
(deponeren) yang menunjukkan perintah untuk menyimpanan surat.
2. Mengindeks atau memberi kode surat
tersebut.
Indeks/ kode surat dibuat sesuai sistem penyimpanan
arsip yang dipergunakan dan dibuat untuk memudahkan penyimpanan dan penemuan
kembali surat.
3. Menyortir atau memisah-misahkan surat
sesuai dengan bagian, masalah atau tujuan surat.
Kegiatan menyortir/ memisah-misahkan surat sebelum
disimpan biasanya dilakukan dengan menggunakan rak/ kotak sortir.
4. Menyimpan surat ke dalam map
(folder).
Penyimpanan surat ke dalam map/ folder dapat
menggunakan stofmap folio, snelhechter, brief ordner, portapel ataui folder
gantung kemudian dimasukkan ke dalam almari arsip/ filing cabinet atau alat
penyimpanan arsip yang lain.
5. Menata arsip dengan baik sesuai
dengan sistem yang dipergunakan.
Penyimpanan arsip dapat menggunakan sistem penyimpanan
arsip sebagai berikut :
a. Sistem Abjad (Alphabetic Filing System)
b. Sistem Tanggal (Chronological Filing
System)
c. Sistem Nomor (Numeric Filing System)
d. Sistem Wilayah (Geographic Filing System )
e. Sistem Subyek/ Pokok Masalah (Subject Filing
System)
Baca Juga Macam Macam Alat Penyimpanan Uang
Komentar
Posting Komentar